makalah kdm
Oleh shidiqwidiyanto
KATA PENGANTAR
Pui syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Memandikan Pasien” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen KDM yang telah membantu dalam menyusun makalah ini serta teman-teman kelompok yang telah aktif berpartisipasi.
Kami sadar bahwa dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, untuk itu kami mengharapkan kepada pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat memberikan sumbangsihnya berupa kritik dan sarannya demi kesempurnaan makalah ini.
Kendari, Desember 2008
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakn integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, bentuk pelayanan bio-psiko-sosial
Kulit merupakan organ tubuh paling luar. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat 15% berat badan. Kulit yang elastic dan longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium, kulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan telapak tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka, kulit yang lembut terdapat pada leher dan badan, dan kulit yang berambut kasar terdapat pada kepala. Kulit terdiri atas beberapa komponen yaitu epidermis dan dermis. Untuk itu diperlukan adanya kebersihan diri (personal hygine).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara dan persiapan dalam memandikan pasien dan anatomi fisiologi kulit.
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk membantu mahasiswa keperawatan bagaiman cara menjaga kebersihan pasien yaitu dengan cara memandikan pasien dan menjaga kebersihan kulit.
BABII
PEMBAHASAN
BABII
PEMBAHASAN
CARA DAN PERSIAPAN MEMANDIKAN PASIEN
A.Pengertian
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri dengan cara memandikan di tempat tidur.
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri dengan cara memandikan di tempat tidur.
B.Tujuan
1.Menjaga kebersihan tubuh,
2.Mengurangi infeksi akibat kulit kotor,
3.Memperlancar sistem peredaran darah
4.Menambah kenyamanan pasien.
1.Menjaga kebersihan tubuh,
2.Mengurangi infeksi akibat kulit kotor,
3.Memperlancar sistem peredaran darah
4.Menambah kenyamanan pasien.
C.Alat dan bahan
1.Baskom mandi dua buah, masing-masing berisi air dingin dan air hangat
2.Pakaian pengganti
3.Kain penutup
4.Handuk besar
5.Handuk kecil untuk mengeringkan badan
6.Sarung tangan pengusap/waslap
7.Tempat untuk pakain kotor
8.Sampiran
9.Sabun.
1.Baskom mandi dua buah, masing-masing berisi air dingin dan air hangat
2.Pakaian pengganti
3.Kain penutup
4.Handuk besar
5.Handuk kecil untuk mengeringkan badan
6.Sarung tangan pengusap/waslap
7.Tempat untuk pakain kotor
8.Sampiran
9.Sabun.
D.Prosedur kerja
1.Jelaskan prosedur pada pasien
2.Cuci tangan
3.Atur posis pasien
4.Lakukan tindakan memandikan pasien yang diawali dengan membentangkan handuk di bawah kepala, kemdian bersihkan muka, telinga, dan leher degan sarung tangan pengusap. Keringkan dengan handuk.
5.Kain penutup diturukan, kedua tangan pasien diangkat dan pindahkan handuk di atas dada pasien, lalu bentangkan. Kemudian kembalikan kdua tangan ke posisi awal diats handuk, lalu basahi kedua tangan dengan air bersih. Keringkan dengan handuk.
6.Kedua tangan diangkat, handuk dipindahkan di sisi pasien, bersihkan daerah dada dan perut, lalu keringkan dengan handuk
7.Miringkan pasien ke kiri, handuk dibentangkan kebawah punggung sampai glutea dan basahi punggung h inga glutea, lalu keringkan degan handuk. Selanjutnya miringkan pasien ke kanan dan laukan hal yang sama. Kemudian kembalikan pasien pada posisi terlentang dan pasangkan pakaian dengan rapi.
8.Letakkan handuk di bawah lutut lalu bersihkan kaki. Kaki yang paling jauh didahulukan dan keringkan dengan handuk..
9.Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea. Pakaian bawah perut dibuka, lalu bersihkan daerah lipatan paha dan genitalia. Setelah selesai, pasang kembali pakaian dengan rapi.
10.Cuci tangan.
2.Cuci tangan
3.Atur posis pasien
4.Lakukan tindakan memandikan pasien yang diawali dengan membentangkan handuk di bawah kepala, kemdian bersihkan muka, telinga, dan leher degan sarung tangan pengusap. Keringkan dengan handuk.
5.Kain penutup diturukan, kedua tangan pasien diangkat dan pindahkan handuk di atas dada pasien, lalu bentangkan. Kemudian kembalikan kdua tangan ke posisi awal diats handuk, lalu basahi kedua tangan dengan air bersih. Keringkan dengan handuk.
6.Kedua tangan diangkat, handuk dipindahkan di sisi pasien, bersihkan daerah dada dan perut, lalu keringkan dengan handuk
7.Miringkan pasien ke kiri, handuk dibentangkan kebawah punggung sampai glutea dan basahi punggung h inga glutea, lalu keringkan degan handuk. Selanjutnya miringkan pasien ke kanan dan laukan hal yang sama. Kemudian kembalikan pasien pada posisi terlentang dan pasangkan pakaian dengan rapi.
8.Letakkan handuk di bawah lutut lalu bersihkan kaki. Kaki yang paling jauh didahulukan dan keringkan dengan handuk..
9.Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea. Pakaian bawah perut dibuka, lalu bersihkan daerah lipatan paha dan genitalia. Setelah selesai, pasang kembali pakaian dengan rapi.
10.Cuci tangan.
ANATOMI KULIT
Berbicara tentang mandi tentu kita tidak tereplepas dari fisiologi kulit Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.
Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.
Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu.
Berbicara tentang mandi tentu kita tidak tereplepas dari fisiologi kulit Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.
Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.
Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu.
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam) :
1.Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
2.Stratum Lusidum Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.
3.Stratum GranulosumDitandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel Langerhans.
4.Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel Langerhans.
5.Stratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit.
Fungsi Epidermis adalah Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel Langerhans).
1.Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
2.Stratum Lusidum Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.
3.Stratum GranulosumDitandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel Langerhans.
4.Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel Langerhans.
5.Stratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit.
Fungsi Epidermis adalah Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel Langerhans).
Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin”.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm. Dermis terdiri dari dua lapisan :
Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.
Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.
Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan tampak mempunyai banyak keriput.
Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.
Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.
Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan tampak mempunyai banyak keriput.
Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis.
Fungsi Dermis adalah sebagai struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing forces dan respon inflamasi.
Fungsi Dermis adalah sebagai struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing forces dan respon inflamasi.
Subkutis
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber.
VASKULARISASI KULIT
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui membran epidermis
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui membran epidermis
FISIOLOGI KULIT
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan metabolisme.
Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir, puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan cairan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus.
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan metabolisme.
Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir, puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan cairan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus.
Temperatur perifer mengalami proses keseimbangan melalui keringat, insessible loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal. Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. Bila temperatur meningkat terjadi vasodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. Pada temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit akan vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas.
BABIII
PENUTUP
PENUTUP
Simpulan
Salah satu kebutuhan dasar manusia yaitu personal hygine yang erat hubungannya dengan mandi. Berbicara tentang mandi tentu kita tidak tereplepas dari fisiologi kulit Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Umtuk itu sangat diperlukan kebersihannya setiat saat.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges M E. 1999. Rencana asuhan Keperawatan untuk perencanaan dan
dokumentasi perawatan pasien edisi 3 , Jakarta : EGC
dokumentasi perawatan pasien edisi 3 , Jakarta : EGC
Harahap Marwali 2000 , Ilmu Penyakit Kulit , Jakarta : Hipokrates
Hasan Rusepno 2005 , Ilmu Keperawatan Anak , Jakarta : FKUI
Mansjoer , Arief , 2000 , Kapita Selekta Kedokteran , Jakarta : EGC
Syaifudin , 1997 , Anatomi Fisiologi , Jakarta : EGC
Tugas Makalah
MK : Kebutuhan Dasar Manusia
MEMANDIKAN PASIEN
OLEH
KELOMPOK III
KELOMPOK III
JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK
KESEHATAN
KENDARI
2008
KESEHATAN
KENDARI
2008
MEMANDIKAN PASIEN
OLEH :
ALPINA BURA
BASO AGUS TAWAKAL
EPON NOVIYANTI
KIKI ROSMA WIDYAWANTI
MARSELINA PASENO
ORDANI
RINA RUKMALA
SHIDIQ WIDIYANTO
TASRING
WIWIK ANGGRAENI SANGO
BASO AGUS TAWAKAL
EPON NOVIYANTI
KIKI ROSMA WIDYAWANTI
MARSELINA PASENO
ORDANI
RINA RUKMALA
SHIDIQ WIDIYANTO
TASRING
WIWIK ANGGRAENI SANGO
JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK
KESEHATAN
KENDARI
2008
KESEHATAN
KENDARI
2008
makalah asuhan kebidanan
ASKEB, makalah managemen asuhan kebidanan pada persalinan normal, ibu hamil fisiologis, ibu nifas normal, bayi baru lahir normal, patologis, ibu hamil normal, kb (keluarga berencana), ibu bersalin normal, infertilitas, majemen kebidanan adalah, anc inc pnc, 1 kehamilan 3, neonatus dan balita, retensio plasenta, hiperemesis gravidarum, antenatal care, postnatal care, intranatal care, imunisasi, post partum blue, D3 D4 kebidanan, bulin bumil, bufas, pdf doc ppt rtf txt, word, tinjauan teoritis
Konsep manusia dan kebutuhan dasar
IKLAN1
Konsep manusia dan kebutuhan dasar: "KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (KDM)
“ Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasar “
Oleh ; Dafid Arifiyanto
Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan banyak kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik. Sebagai mahluk yang utuh manusia terdiri dari bio psiko sosio dan spiritual.
Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan berakal, memiliki sifat-sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-macam kebudayaan.
Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam perbedaan dengan setiap manusia lain, mempunyai cara yang berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Manusia sebagai mahluk individu, dimana manusia perbedaan dengan manusia lain dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio- psiko sosio dan spiritual.
1. Manusia sebagai mahluk biologis
Manusia adalah mahluk hidup yang lahir, tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan. Sebagai mahluk biologi manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Manusia merupakan susunan sel-sel yang hidup yang membentuk satu jaringan dan jaringan akan bersatu membentuk organ dan system organ. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya manusia dipengaruhi oleh berbagai macam factor meliputi :
1). Faktor lingkungan, meliputi idiologi, politik, ekonomi, budaya, agama.
2). Faktor social, sosialisasi dengan orang lain
3). Faktor fisik : geografis, iklim/cuaca.
4). Factor fisiologis : system tubuh manusia
5). Faktor psikodinamik : kepribadian, konsep diri, cita-cita.
6). Spiritual : pandangan, motivasi, nilai-nilai.
b. Tunduk terhadap hukum alam
c. Memiliki individu
2. Manusia sebagai mahluk psikologis
a. Memiliki struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego dan super ego
b. Dipengaruhi perasaan dan kata hati
c. Memiliki daya pikir dan kecerdasan
d. Memiliki kebutuhan psikologis agar pribadi dapat berkembang
e. Memiliki kepribadian yang unik
3. Manusia sebagai mahluk social
Manusia membutuhkan manusia lain didalam menjalani kehidupannya. Ciri-ciri mahluk sosial adalah :
a. Sebagai mahluk yang tidak dapat lepas dari orang lain manusia memiliki cipta (kemampuan untuk melakukan sesuatu), rasa (perasaan), dan karsa (tujuan).
b. Manusia hidup dalam kelompoknya (keluarga, masyarakat), manusia suci bagi manusia lain (Homosacra Res Homonim), dan engkau adalah aku (Tat Twan Asi)
c. Manusia selalu bersosialisasi, berhubungam, menyesuaikan diri, saling mencintai, menghormati, dan saling menghargai manusia lain dari masa kanak-kanak sampai dengan meningal dunia.
4. Manusia sebagai mahluk spiritual
Manusia diciptakan oleh Allah SWT, dalam bentuk yang sebaik-baiknya, memiliki jiwa yang sempurna, untuk menjadi khalifah dibumi. Bukti manusia mahluk spiritual :
a. Memiliki keyakinan dan kepercayaan
b. Menyembah tuhan
Konsep atau pemahaman tentang manusia perlu di tanamkan kepada para perawat karena pada saat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya perawat akan berhadapan dengan manusia yang utuh dan unik sebagai individu. Perawat harus menggunakan pendekatan yang komprehensif dalam mengidentifikasi kebutuhan pasien atau dalam upaya mengembangkan potensi pasien serta menolongnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar.
Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan yang sama tetapi adakalanya suatu kebutuhan lebih penting bagi seseorang dari pada kebutuhan lainnya begitu pula dengan bagaimana cara memenuhinya. Artinya betapapun arif dan bijaksanannya ataupun bagaimana kerasnya usaha perawat ia tidak mungkin pernah bisa menyelami atau memenuhi segala sesuatu yang diperlukan oleh klien dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini disebabkan pengetahuan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang lain sangat terbatas, namun demikian perawat dapat melakukan beberapa hal untuk dapat mengetahui kebutuhan klien, antara lain :
Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien
Berusaha mengerti maksud klien
Peka terhadap ekspresi non verbal klien
Mendorong kliebn mengekspresikan perasaannya
Berusaha mengenal dan menghargai klien.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
A. Maslow menyusun kebutuhan dasar manusia secara hirarkhi, dimana kebutuhan fisiologis diletakan sebagai kebutuhan yang paling dasar.
1. Kebutuhan fisiologis
Udara segar (O2), air (H2O) dan elektrolit, makanan, pengeluaran zat sisa, tidur, istirahat, latihan, kebersihan dan seksual.
2. Kebutuhan rasa aman
Perlindungan dari udara panas/dingin, cuaca jelek, kecelakaan, infeksi, alergi, terhindar dari pencurian dan mendapatkan perlindungan hukum.
3. Kebutuhan akan cinta, dicintai dan mencintai
Mendambakan kasih saying, ingin dicintai individu/kelompok dan lain sebagainya.
4. Kebutuhan harga diri
Dihargai dalam pekerjaan, profesi, kecakapan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kepuasan bekerja sesuai dengan potensi dan dilaksanakan dengan senang hati serta jika berhasil mendapat pengakuan orang lain.
Actualization Need
Self Esteem Need
Love Need
Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan Fisiologis
Manusia Sebagai Sistem
Manusia merupakan system terbuka, dimana manusia adalah mahluk yang dinamis, belajar mengembangkan diri, selalu berinteraksi dengan alam dan lingkungannya, serta saling mempengaruhi satu sehingga mengalami perkembangan bio psiko sosio dan spiritual. Tujuan utama manusia sebagai sebuah system terbuka adalah :
1. Manusia mampu pertahan hidup di dunia dan berusaha mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
2. Manusia dapat menempatkan diri di dalam lingkungannya dalam segala situasi dan bertahan untuk dapat tetap dalam keadaan sehat.
3. Derajat kesehatan ditentukan oleh kemampuan manusia dalam menerima segala pengaruh baik dari dirinya (dalam) ataupun dari orang lain (luar)
Konsep manusia sebagai system tertutup kurang dapat diterima/kurang memuaskan, karena system tertutup memandang manusia adalah mahluk yang statis, tidak dapat berkembang dalam menjalankan aktifitas kehidupannya serta dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar adalah :
1. Umur dan tingkat perkembangan
2. Sex
3. Status kesehatan
4. Social budaya
5. Status ekonomi
6. spiritual
7. Emosi
Homeostasis dan equilibrium
Homeostasis adalah pemeliharaan kesatuan, stabilitas dan ketetapan fungsi tubuh. Konsep homeostasis menjelaskan bagaimana tubuh berusaha memerangi penyakit untuk memelihara ketetapan lingkungan didalamnya. Homeostatis berfungsi sebagai system terbuka dimana manusia berupaya untuk tetap memelihara stabilitas dan ketetapan dalam dirinya karena manusia adalah sebagai subjek terhadapa segala pengaruh dan tantangan yang ada pada dirinya.
Konsep homeostatis telah digunakan oleh berbagai macam fungsi organ tubuh secara fisiologis. Menurut Cannon tujuan homeostatis adalah kebebasan, yaitu bahwa dari detik ke detik manusia bebas tidak memperhatikan proses-proses tubuh dalam memelihara keseimbangan asam-basa, cairan, makanan sel dan lain-lain.
Equilibrium merupakan proses keseimbangan yang terjadi akibat adanya proses adaptasi manusia terhadap kondisi yang akan menyebabkan sakit. Proses menjaga keseimbangan dalam tubuh manusia terjadi secara dinamis dimana manusia berusaha menghadapi segala tantangan dari luar sehingga keadaan seimbang dapat tercapai.
Apabila manusia tidak mampu menghadapi pengaruh dari luar maka pada dirinya akan terjadi suatu ketidak seimbangan dan manusia dikatakan dalam keadaan sakit, sebagai gambaran dapat dilihat pada rentang sebagai berikut :
Keseimbangan lingkungan
Ketidak seimbangan/kelemah
Immune
Genetic
Need
Budaya
Tujuan dan emosi
Biologis
Fisik (iklim, suhu)
Zat kimia
Mekanis (polusi)
Social
Sakit/Sehat
Steady State atau homeostasis akan terancam apabila tubuh tidak dapat menjaga kesimbangan yang dinamis, fungsinya akan rusak dan mekanisme fisiologis berubah menjadi mekanisme patofisiologi. Mekanisme patofisiologi akan menyebabkan penyakit dan akan tetap aktif selama sakit, disini penyakit adalah ancaman dari homeostasis dimana terjadi variasi abnormal dari struktur dan fungsi setiap bagian tubuh. Mekanisme koping merupakan proses penyesuaian yang berlangsung terus menerus dalam tubuh untuk memelihara keseimbangan dinamis, proses ini diatur oleh system syaraf otonom dan system endokrin dan pengontrolannya dengan umpan balik negatif.
Implikasi keperawatan yang dapat diambil adalah, penting bagi perawat untuk memahami titik intervensi optimal dalam memelihara kesehatan saat mekanisme kompensisi seseorang masih berfungsi.
Kecerdasan emosional Perawat
Integritas perawat
Self Awarness
Kebutuhan Dasar Menurut Kreagel
STRESS dan ADAPTASI
Oleh : Dafid Arifiyanto
Stress
A. Pengertian
Hans Selye (1956) mendefinisikan stress sebagai respon nonspesifik tubuh terhadap setiap kebutuhan tanpa memperhatikan sifatnya. Respon tubuh tersebut merupakan satu seri reaksi fisiologis yang disebut General Adaptasi Sindrom (GAS).
Lazarus dan Folkman (1994) mendefinisikan stress psikologis sebagai hubungan khusus antara seseorang dengan lingkungan yang dihargai oleh orang tersebut sebagai pajak terhadap sumber dayanya dan membahayakan kemampuannya.
Stress adalah keadaan yang dihasilkan oleh perubahan lingkungan yang diterima sebagai suatu hal yang menantang, mengancam atau merusak keseimbangan atau ekuilibrium dinamis seseorang. Perubahan atau stimulus yang membangkitkan keadaan stress disebut stresor. Sifat stressor sangat berbeda-beda, kejadian, atau perubahan yang dapat menimbulkan stress pada seseorang. Seseorang akan berusaha menghindari atau mengatasi stress dengan mengubah situasi dengan tujuan yang diingginkan sampai tercipta keadaan adaptasi.. mekanisme ini disebut stress koping yaitu suatu kompensasi dengan mekanisme fisiologis dan psikologis.
B. Penyebab
Penyebab stress dapat berasal internal dan eksternal yang bersifat bersifat fisik, fisiologis, psikososial dan spiritual.
Eksternal stressor :
Stressor fisik dapat berupa perubahan suhu panas atau dingin dan agen kimia, model tempat tidur, alat tenun dan kebersihannya serta tidak adanya bel.
Stresor psikologis berupa reaksi emosi, takut atau kegagalan dalam mencapai tujuan, suara, sikap tenaga kesehatan.
Stresor social (ekonomi) berupa penolakan, kemiskinan, hubungan klien dengan keluarga, jam berkunjung, dan informasi.
Internal stressor :
Perubahan fisiologis yang tampak melalui tanda dan gejala (nyeri, kelelahan)
Proses pemeriksaan seperti rontgent, ct scan yang mengunakan sesuatu alat yang asing dipikiran klien.
Proses perawatan seperti tindakan pemberian obat parenteral, prosedur invasive.
Penilaian klien terhadap penyakit dan lingkungan.
Stresor transisional berupa pertumbuhan dan perkembangan, melahirkan, perkawinan.
C. Manifestasi Klinis
1. Reaksi fisiologis
a. Pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual
b. Peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
c. Nadi meningkat
d. Kulit teraba dingin karena knnstriksi perifer sebagai efek norepineprin
e. Tekanan darah meningkat
f. Frekuensi dan kedalaman pernapasan meningkat
g. Urine menurun
h. Mulut kering
i. Ketegangan otot
j. Dan lain-lain
2. Psikososial
a. Reaksi yang berorientasi kepada ego ( ego defens mekanisme )
· Denial
· Projeksi
· Regrsi
· Displacement
· Isolasi
· Supresi
b. Reaksi verbal dan motorik
· Menangis, menurunkan perasaan tegang terhadap situasi yang menyakitkan, menyedihkan dan menyenagkan.
· Tertawa
· Berteriak, respon terhadap ketakutan, frustasi atau marah.
· Mencerca, diarahkan kepada sumber stress, dapat meningkatkan stressor jika sumber stress melakukan konfrontasi.
· Memukul dan menendang, respon spontan terhadap ancaman fisik.
· Menggenggam dan meremas, respon keadaan tegang, menyakitkan atau sedih.
c. Reaksi yang berorientasi pada penyelesaian masalah
Koping ini melibatkan proses kognitif afektif dan psikomotor.
· Berbicara dengan orang lain
· Mencari tahu lebih banyak tentang situasi
· Meningkatkan kegiatan ibadah
· Melakukan latihan penanganan stress (pernapasan, meditasi)
· Membuat alternatif pemecahan masalah (compromi)
· Belajar dari pengalaman masa lalu.
Selain koping pada diri individu, koping keluarga juga dapat membantu klien menghadapi stressor karena keluarga merupakan system pendukung yang paling dekat dengan klien.
· Mencari dukungan social.
· Reframing, mengkaji ulang kejadian stress sehingga dapat mendalami untuk menangani dan menerimannya.
· Mencari dukungan spiritual (berdoa, perkumpulan peribadatan).
· Menggerakan keluarga untuk mendapat dan menerima bantuan.
· Penilaian secara pasif (diam, nonton tv).
D. Dampak stressor dapat dipengaruhi oleh beberapa factor :
1. Sifat stresor
apa arti sebuah stressor bagi klien ?, stressor yang sama memberikan arti yang berbeda bagi seseorang. Luka diwajah seorang aktris menjadi stressor yang berat dibanding orang biasa seperti saya.
2. Jumlah stresor
Pada waktu yang bersamaan seseorang memiliki beberapa atau banyak stressor yang harus dihadapi, sehingga stressor yang kecil dapat menjadi berat.
3. Lama pemajanan terhadap stressor
Semakin lama seseorang terpapar stressor maka orang tersebut mengalami penurunan kemampuan dalam mengatasi masalah karena kelelahan.
4. Pengalaman masa lalu
Pengamlaman klien masa lalu seseorang mempengaruhinya dalam menghadapi stressor. Seorang klien yang mendapatkan perlakuan yang kurang baik oleh perawat maka ketika sakit dan harus dirawat kembali akan bertambah cemas.
5. Tingkat perkembangan
Menikah pada seorang yang masih remaja berbeda rekasinya dengan seseorang yang telah dewasa (tergantung kesiapannya).
Adaptasi
A. Pengertian
Adaptasi adalah suatu proses yang konstan dan berklanjutan yang membutuhkan perubahan dalam hal struktur, fungsi dan perilaku sehingga sesorang lebih sesuai dengan suatu lingkungan tertentu.
Beradaptasi berarti mendapatkan persepsi, perilaku dan lingkungan yang berubah sehinga tercapai keseimbangan. Namun demikian hasil akhir adaptasi tergantung pada tingkat tingkat kesesuaian antara ketrampilan dan kapasitas seseorang dan sumber dukungan sosialnya disatu sisi dan jenis tantangan atau stressor yang dihadapi disisi lain.
B. Respon fisiologis Stres
1. Interprestasi stimuli oleh otak
Respon fisiologis terhadap streseo merupakan mekanisme protektif dan adaptif untuk memelihara homeostasis dalam tubuh. Dalam proses stress, stressor akan diterima oleh impuls aferen yang ditangkap oleh organ pancaindera dan penmgindera internal ( baroreseptor, kompreseptor )m ke teruskan ke pusat syaraf di otak. Stressor diterima oleh pusat yang berbeda mulai dari korteks kebatang otak, yang pada akhirnya menyampaikan informasinya kehipotalamus.respon terhadap persepsi stress diintegrasikan di hipotalamus, yang kemudian melakukan koordinasi penyesuaian untuk mencapai keseimbangan.
Hipothalamus mengintegrasikan mekanisme syaraf otonom yang memelihara kesetabilan kimia lingkungan internal tubuh. Hypothalamus dan system limbic mengatur emosi dan memelihara kegiatan visceral (makan, minum, pengaturan suhu, reproduksi, pertahanan dan agresi)
2. Respon neuroendokrin
a. Respon system saraf simpatis
Respon system saraf simpatis bekerja sangat singkat dan cepat. Norepineprin akan dikeluarkan menuju ujung-ujung syaraf pada organ yang dituju sehinga mengakibatkan peningkatan fungsi organ fital dan perangsangan tubuh secara umum. Peningkatan frekuensi jantung (kontraksi), vasokonstriksi perifer, dan kedua haltersebut menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Pada keadaan stress akan terjadi peningkatan pemecahan lemak untuk mendapatkan sumber energi yang siap pakai (glukosa) yang akan digunakan selama tubunh mencoba beradaptasi/mengatasi dengan stress.
b. Respon simpatis adrenal-medular
Stimulasi kelenjar adrenal akan merangsang dikeluarkannya epineprin dan nor epineprin menuju aliran darah. Efek hormon ini akan memperlambat dan memperlama reaksi awalnya. Epineprin dan norepineprin akan meningkatkan system metabolic dan peningkatan kadar glukosa darah, peningkatan ketegangan otot, meningkatkan ventilasi dan peningkatan koagulabilitas darah. Respon ini disebut reaksi fight or flight.
c. Respon hypothalamus-pituitari
Hipothalamus mensekresi CRH (cortikotropin realizing hormon), yang bakan menstimulasi pituitary anterior untuk melepaskan ACTH dimana ACTH akan menstimulasi pengeluaran glukokortikoid terutama kortisol. Kortisol berperan menstimulasi katabolisme protein, melepaskan asam amino, menstimulasi ambilan asam amino oleh hepar dan merubahnya menjadi glukosa dan menghinbisi ambilan glukosa oleh berbagai sel tubuh terutama selain jantung dan otak.
Aksi katekolamamin juga akan brepengaruh terhadap dikeluarkannya hormon korteks adrenal, ADH dan Aldosteron akan menyebabkan retensi air dan natrium, yang merupakan mekanisme adaptif jika terdapat perdarahan atau kehilangan cairan melalui keringat yang berlebihan.
“ Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasar “
Oleh ; Dafid Arifiyanto
Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan banyak kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik. Sebagai mahluk yang utuh manusia terdiri dari bio psiko sosio dan spiritual.
Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan berakal, memiliki sifat-sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-macam kebudayaan.
Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam perbedaan dengan setiap manusia lain, mempunyai cara yang berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Manusia sebagai mahluk individu, dimana manusia perbedaan dengan manusia lain dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio- psiko sosio dan spiritual.
1. Manusia sebagai mahluk biologis
Manusia adalah mahluk hidup yang lahir, tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan. Sebagai mahluk biologi manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Manusia merupakan susunan sel-sel yang hidup yang membentuk satu jaringan dan jaringan akan bersatu membentuk organ dan system organ. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya manusia dipengaruhi oleh berbagai macam factor meliputi :
1). Faktor lingkungan, meliputi idiologi, politik, ekonomi, budaya, agama.
2). Faktor social, sosialisasi dengan orang lain
3). Faktor fisik : geografis, iklim/cuaca.
4). Factor fisiologis : system tubuh manusia
5). Faktor psikodinamik : kepribadian, konsep diri, cita-cita.
6). Spiritual : pandangan, motivasi, nilai-nilai.
b. Tunduk terhadap hukum alam
c. Memiliki individu
2. Manusia sebagai mahluk psikologis
a. Memiliki struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego dan super ego
b. Dipengaruhi perasaan dan kata hati
c. Memiliki daya pikir dan kecerdasan
d. Memiliki kebutuhan psikologis agar pribadi dapat berkembang
e. Memiliki kepribadian yang unik
3. Manusia sebagai mahluk social
Manusia membutuhkan manusia lain didalam menjalani kehidupannya. Ciri-ciri mahluk sosial adalah :
a. Sebagai mahluk yang tidak dapat lepas dari orang lain manusia memiliki cipta (kemampuan untuk melakukan sesuatu), rasa (perasaan), dan karsa (tujuan).
b. Manusia hidup dalam kelompoknya (keluarga, masyarakat), manusia suci bagi manusia lain (Homosacra Res Homonim), dan engkau adalah aku (Tat Twan Asi)
c. Manusia selalu bersosialisasi, berhubungam, menyesuaikan diri, saling mencintai, menghormati, dan saling menghargai manusia lain dari masa kanak-kanak sampai dengan meningal dunia.
4. Manusia sebagai mahluk spiritual
Manusia diciptakan oleh Allah SWT, dalam bentuk yang sebaik-baiknya, memiliki jiwa yang sempurna, untuk menjadi khalifah dibumi. Bukti manusia mahluk spiritual :
a. Memiliki keyakinan dan kepercayaan
b. Menyembah tuhan
Konsep atau pemahaman tentang manusia perlu di tanamkan kepada para perawat karena pada saat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya perawat akan berhadapan dengan manusia yang utuh dan unik sebagai individu. Perawat harus menggunakan pendekatan yang komprehensif dalam mengidentifikasi kebutuhan pasien atau dalam upaya mengembangkan potensi pasien serta menolongnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar.
Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan yang sama tetapi adakalanya suatu kebutuhan lebih penting bagi seseorang dari pada kebutuhan lainnya begitu pula dengan bagaimana cara memenuhinya. Artinya betapapun arif dan bijaksanannya ataupun bagaimana kerasnya usaha perawat ia tidak mungkin pernah bisa menyelami atau memenuhi segala sesuatu yang diperlukan oleh klien dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini disebabkan pengetahuan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang lain sangat terbatas, namun demikian perawat dapat melakukan beberapa hal untuk dapat mengetahui kebutuhan klien, antara lain :
Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien
Berusaha mengerti maksud klien
Peka terhadap ekspresi non verbal klien
Mendorong kliebn mengekspresikan perasaannya
Berusaha mengenal dan menghargai klien.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
A. Maslow menyusun kebutuhan dasar manusia secara hirarkhi, dimana kebutuhan fisiologis diletakan sebagai kebutuhan yang paling dasar.
1. Kebutuhan fisiologis
Udara segar (O2), air (H2O) dan elektrolit, makanan, pengeluaran zat sisa, tidur, istirahat, latihan, kebersihan dan seksual.
2. Kebutuhan rasa aman
Perlindungan dari udara panas/dingin, cuaca jelek, kecelakaan, infeksi, alergi, terhindar dari pencurian dan mendapatkan perlindungan hukum.
3. Kebutuhan akan cinta, dicintai dan mencintai
Mendambakan kasih saying, ingin dicintai individu/kelompok dan lain sebagainya.
4. Kebutuhan harga diri
Dihargai dalam pekerjaan, profesi, kecakapan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kepuasan bekerja sesuai dengan potensi dan dilaksanakan dengan senang hati serta jika berhasil mendapat pengakuan orang lain.
Actualization Need
Self Esteem Need
Love Need
Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan Fisiologis
Manusia Sebagai Sistem
Manusia merupakan system terbuka, dimana manusia adalah mahluk yang dinamis, belajar mengembangkan diri, selalu berinteraksi dengan alam dan lingkungannya, serta saling mempengaruhi satu sehingga mengalami perkembangan bio psiko sosio dan spiritual. Tujuan utama manusia sebagai sebuah system terbuka adalah :
1. Manusia mampu pertahan hidup di dunia dan berusaha mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
2. Manusia dapat menempatkan diri di dalam lingkungannya dalam segala situasi dan bertahan untuk dapat tetap dalam keadaan sehat.
3. Derajat kesehatan ditentukan oleh kemampuan manusia dalam menerima segala pengaruh baik dari dirinya (dalam) ataupun dari orang lain (luar)
Konsep manusia sebagai system tertutup kurang dapat diterima/kurang memuaskan, karena system tertutup memandang manusia adalah mahluk yang statis, tidak dapat berkembang dalam menjalankan aktifitas kehidupannya serta dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar adalah :
1. Umur dan tingkat perkembangan
2. Sex
3. Status kesehatan
4. Social budaya
5. Status ekonomi
6. spiritual
7. Emosi
Homeostasis dan equilibrium
Homeostasis adalah pemeliharaan kesatuan, stabilitas dan ketetapan fungsi tubuh. Konsep homeostasis menjelaskan bagaimana tubuh berusaha memerangi penyakit untuk memelihara ketetapan lingkungan didalamnya. Homeostatis berfungsi sebagai system terbuka dimana manusia berupaya untuk tetap memelihara stabilitas dan ketetapan dalam dirinya karena manusia adalah sebagai subjek terhadapa segala pengaruh dan tantangan yang ada pada dirinya.
Konsep homeostatis telah digunakan oleh berbagai macam fungsi organ tubuh secara fisiologis. Menurut Cannon tujuan homeostatis adalah kebebasan, yaitu bahwa dari detik ke detik manusia bebas tidak memperhatikan proses-proses tubuh dalam memelihara keseimbangan asam-basa, cairan, makanan sel dan lain-lain.
Equilibrium merupakan proses keseimbangan yang terjadi akibat adanya proses adaptasi manusia terhadap kondisi yang akan menyebabkan sakit. Proses menjaga keseimbangan dalam tubuh manusia terjadi secara dinamis dimana manusia berusaha menghadapi segala tantangan dari luar sehingga keadaan seimbang dapat tercapai.
Apabila manusia tidak mampu menghadapi pengaruh dari luar maka pada dirinya akan terjadi suatu ketidak seimbangan dan manusia dikatakan dalam keadaan sakit, sebagai gambaran dapat dilihat pada rentang sebagai berikut :
Keseimbangan lingkungan
Ketidak seimbangan/kelemah
Immune
Genetic
Need
Budaya
Tujuan dan emosi
Biologis
Fisik (iklim, suhu)
Zat kimia
Mekanis (polusi)
Social
Sakit/Sehat
Steady State atau homeostasis akan terancam apabila tubuh tidak dapat menjaga kesimbangan yang dinamis, fungsinya akan rusak dan mekanisme fisiologis berubah menjadi mekanisme patofisiologi. Mekanisme patofisiologi akan menyebabkan penyakit dan akan tetap aktif selama sakit, disini penyakit adalah ancaman dari homeostasis dimana terjadi variasi abnormal dari struktur dan fungsi setiap bagian tubuh. Mekanisme koping merupakan proses penyesuaian yang berlangsung terus menerus dalam tubuh untuk memelihara keseimbangan dinamis, proses ini diatur oleh system syaraf otonom dan system endokrin dan pengontrolannya dengan umpan balik negatif.
Implikasi keperawatan yang dapat diambil adalah, penting bagi perawat untuk memahami titik intervensi optimal dalam memelihara kesehatan saat mekanisme kompensisi seseorang masih berfungsi.
Kecerdasan emosional Perawat
Integritas perawat
Self Awarness
Kebutuhan Dasar Menurut Kreagel
STRESS dan ADAPTASI
Oleh : Dafid Arifiyanto
Stress
A. Pengertian
Hans Selye (1956) mendefinisikan stress sebagai respon nonspesifik tubuh terhadap setiap kebutuhan tanpa memperhatikan sifatnya. Respon tubuh tersebut merupakan satu seri reaksi fisiologis yang disebut General Adaptasi Sindrom (GAS).
Lazarus dan Folkman (1994) mendefinisikan stress psikologis sebagai hubungan khusus antara seseorang dengan lingkungan yang dihargai oleh orang tersebut sebagai pajak terhadap sumber dayanya dan membahayakan kemampuannya.
Stress adalah keadaan yang dihasilkan oleh perubahan lingkungan yang diterima sebagai suatu hal yang menantang, mengancam atau merusak keseimbangan atau ekuilibrium dinamis seseorang. Perubahan atau stimulus yang membangkitkan keadaan stress disebut stresor. Sifat stressor sangat berbeda-beda, kejadian, atau perubahan yang dapat menimbulkan stress pada seseorang. Seseorang akan berusaha menghindari atau mengatasi stress dengan mengubah situasi dengan tujuan yang diingginkan sampai tercipta keadaan adaptasi.. mekanisme ini disebut stress koping yaitu suatu kompensasi dengan mekanisme fisiologis dan psikologis.
B. Penyebab
Penyebab stress dapat berasal internal dan eksternal yang bersifat bersifat fisik, fisiologis, psikososial dan spiritual.
Eksternal stressor :
Stressor fisik dapat berupa perubahan suhu panas atau dingin dan agen kimia, model tempat tidur, alat tenun dan kebersihannya serta tidak adanya bel.
Stresor psikologis berupa reaksi emosi, takut atau kegagalan dalam mencapai tujuan, suara, sikap tenaga kesehatan.
Stresor social (ekonomi) berupa penolakan, kemiskinan, hubungan klien dengan keluarga, jam berkunjung, dan informasi.
Internal stressor :
Perubahan fisiologis yang tampak melalui tanda dan gejala (nyeri, kelelahan)
Proses pemeriksaan seperti rontgent, ct scan yang mengunakan sesuatu alat yang asing dipikiran klien.
Proses perawatan seperti tindakan pemberian obat parenteral, prosedur invasive.
Penilaian klien terhadap penyakit dan lingkungan.
Stresor transisional berupa pertumbuhan dan perkembangan, melahirkan, perkawinan.
C. Manifestasi Klinis
1. Reaksi fisiologis
a. Pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual
b. Peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
c. Nadi meningkat
d. Kulit teraba dingin karena knnstriksi perifer sebagai efek norepineprin
e. Tekanan darah meningkat
f. Frekuensi dan kedalaman pernapasan meningkat
g. Urine menurun
h. Mulut kering
i. Ketegangan otot
j. Dan lain-lain
2. Psikososial
a. Reaksi yang berorientasi kepada ego ( ego defens mekanisme )
· Denial
· Projeksi
· Regrsi
· Displacement
· Isolasi
· Supresi
b. Reaksi verbal dan motorik
· Menangis, menurunkan perasaan tegang terhadap situasi yang menyakitkan, menyedihkan dan menyenagkan.
· Tertawa
· Berteriak, respon terhadap ketakutan, frustasi atau marah.
· Mencerca, diarahkan kepada sumber stress, dapat meningkatkan stressor jika sumber stress melakukan konfrontasi.
· Memukul dan menendang, respon spontan terhadap ancaman fisik.
· Menggenggam dan meremas, respon keadaan tegang, menyakitkan atau sedih.
c. Reaksi yang berorientasi pada penyelesaian masalah
Koping ini melibatkan proses kognitif afektif dan psikomotor.
· Berbicara dengan orang lain
· Mencari tahu lebih banyak tentang situasi
· Meningkatkan kegiatan ibadah
· Melakukan latihan penanganan stress (pernapasan, meditasi)
· Membuat alternatif pemecahan masalah (compromi)
· Belajar dari pengalaman masa lalu.
Selain koping pada diri individu, koping keluarga juga dapat membantu klien menghadapi stressor karena keluarga merupakan system pendukung yang paling dekat dengan klien.
· Mencari dukungan social.
· Reframing, mengkaji ulang kejadian stress sehingga dapat mendalami untuk menangani dan menerimannya.
· Mencari dukungan spiritual (berdoa, perkumpulan peribadatan).
· Menggerakan keluarga untuk mendapat dan menerima bantuan.
· Penilaian secara pasif (diam, nonton tv).
D. Dampak stressor dapat dipengaruhi oleh beberapa factor :
1. Sifat stresor
apa arti sebuah stressor bagi klien ?, stressor yang sama memberikan arti yang berbeda bagi seseorang. Luka diwajah seorang aktris menjadi stressor yang berat dibanding orang biasa seperti saya.
2. Jumlah stresor
Pada waktu yang bersamaan seseorang memiliki beberapa atau banyak stressor yang harus dihadapi, sehingga stressor yang kecil dapat menjadi berat.
3. Lama pemajanan terhadap stressor
Semakin lama seseorang terpapar stressor maka orang tersebut mengalami penurunan kemampuan dalam mengatasi masalah karena kelelahan.
4. Pengalaman masa lalu
Pengamlaman klien masa lalu seseorang mempengaruhinya dalam menghadapi stressor. Seorang klien yang mendapatkan perlakuan yang kurang baik oleh perawat maka ketika sakit dan harus dirawat kembali akan bertambah cemas.
5. Tingkat perkembangan
Menikah pada seorang yang masih remaja berbeda rekasinya dengan seseorang yang telah dewasa (tergantung kesiapannya).
Adaptasi
A. Pengertian
Adaptasi adalah suatu proses yang konstan dan berklanjutan yang membutuhkan perubahan dalam hal struktur, fungsi dan perilaku sehingga sesorang lebih sesuai dengan suatu lingkungan tertentu.
Beradaptasi berarti mendapatkan persepsi, perilaku dan lingkungan yang berubah sehinga tercapai keseimbangan. Namun demikian hasil akhir adaptasi tergantung pada tingkat tingkat kesesuaian antara ketrampilan dan kapasitas seseorang dan sumber dukungan sosialnya disatu sisi dan jenis tantangan atau stressor yang dihadapi disisi lain.
B. Respon fisiologis Stres
1. Interprestasi stimuli oleh otak
Respon fisiologis terhadap streseo merupakan mekanisme protektif dan adaptif untuk memelihara homeostasis dalam tubuh. Dalam proses stress, stressor akan diterima oleh impuls aferen yang ditangkap oleh organ pancaindera dan penmgindera internal ( baroreseptor, kompreseptor )m ke teruskan ke pusat syaraf di otak. Stressor diterima oleh pusat yang berbeda mulai dari korteks kebatang otak, yang pada akhirnya menyampaikan informasinya kehipotalamus.respon terhadap persepsi stress diintegrasikan di hipotalamus, yang kemudian melakukan koordinasi penyesuaian untuk mencapai keseimbangan.
Hipothalamus mengintegrasikan mekanisme syaraf otonom yang memelihara kesetabilan kimia lingkungan internal tubuh. Hypothalamus dan system limbic mengatur emosi dan memelihara kegiatan visceral (makan, minum, pengaturan suhu, reproduksi, pertahanan dan agresi)
2. Respon neuroendokrin
a. Respon system saraf simpatis
Respon system saraf simpatis bekerja sangat singkat dan cepat. Norepineprin akan dikeluarkan menuju ujung-ujung syaraf pada organ yang dituju sehinga mengakibatkan peningkatan fungsi organ fital dan perangsangan tubuh secara umum. Peningkatan frekuensi jantung (kontraksi), vasokonstriksi perifer, dan kedua haltersebut menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Pada keadaan stress akan terjadi peningkatan pemecahan lemak untuk mendapatkan sumber energi yang siap pakai (glukosa) yang akan digunakan selama tubunh mencoba beradaptasi/mengatasi dengan stress.
b. Respon simpatis adrenal-medular
Stimulasi kelenjar adrenal akan merangsang dikeluarkannya epineprin dan nor epineprin menuju aliran darah. Efek hormon ini akan memperlambat dan memperlama reaksi awalnya. Epineprin dan norepineprin akan meningkatkan system metabolic dan peningkatan kadar glukosa darah, peningkatan ketegangan otot, meningkatkan ventilasi dan peningkatan koagulabilitas darah. Respon ini disebut reaksi fight or flight.
c. Respon hypothalamus-pituitari
Hipothalamus mensekresi CRH (cortikotropin realizing hormon), yang bakan menstimulasi pituitary anterior untuk melepaskan ACTH dimana ACTH akan menstimulasi pengeluaran glukokortikoid terutama kortisol. Kortisol berperan menstimulasi katabolisme protein, melepaskan asam amino, menstimulasi ambilan asam amino oleh hepar dan merubahnya menjadi glukosa dan menghinbisi ambilan glukosa oleh berbagai sel tubuh terutama selain jantung dan otak.
Aksi katekolamamin juga akan brepengaruh terhadap dikeluarkannya hormon korteks adrenal, ADH dan Aldosteron akan menyebabkan retensi air dan natrium, yang merupakan mekanisme adaptif jika terdapat perdarahan atau kehilangan cairan melalui keringat yang berlebihan.
Perawat bahagiaIKLAN3
Selanjutnya klik disini: makalah asuhan kebidanan: Konsep manusia dan kebutuhan dasar
dapatkan kti skripsi kesehatan KLIK DISINI
Makalah Keperawatan Dasar
Posted on February 20, 2010
PENDAHULUAN
Perawatan adalah pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan. Berdasarkan ilmu, artinya perawatan harus dilandasi dan menggunakan ilmu perawatan dan kiat keperawatan yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia suatu upaya keperawatan dan penyembuhan. Berdasarkan kiat artinya perawat lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komperehensip dengan sentuhan seni.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral pelayan kesehatan yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang bersifat kompherensip, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun yang sakit mencakup hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Keperawatan bersifat kompherensip artinya pelayanan keperawatan bersifat menyeluruh, meliputi aspek “ Manusia biopsiko sosial dan spiritua ”.
Secara umum keperawatan adalah merupakan suatau indentifikasi seni. Istilah seni berarti ketrampilan praktik yang diperoleh melalui pengamatan/ pengalaman.
BAB I
PENGERTIAN
Ilmu keperawatan adalah sintesa dari ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinik, ilmu biomedik, ilmu psikologi dan sosial.
Teori Keperawatan
@ Teori keperawatan (Taylor C. dkk)
Sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan.
@ Teori keperawatan (Steven)
Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil usaha atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
@ Teori keperawatan (Newman)
Ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan yaitu meninjau teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktek keperawatan dalam rangka mencapai konsep yang berkaitan dengan praktek keperawatan dan menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan.
Proses Keperawatan
@ Wolf and Weitzel
Proses perawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan, melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya secara optimal.
@ Ann Martiner
Proses keperawatan adalah penerapan pemecahan masalah secara ilmiah untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan secara sistematis dan melaksanakannya serta mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
@ Malinda Muraray
Proses keperawatan adalah metode kerja dalam pemberian pelayanan keperawatan untuk menganalisa masalah pasien secara sistematis, menentukan cara pemecahannya, tindakan dan mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksankan.
@ Yura
Proses keperawatan adalah tindakan yang berurutan, dilakukan secara sistematik, untuk menentukan masalah pasien, membuat perencanaan untuk mengatasinya, melaksankan rencana itu atau menugaskan orang lain melaksanakannya dan mengevaluasi keberhasilan secara efektif terhadap masalah yang diatasinya.
@ Herbal
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematik untuk mengkaji dan mendiaknosa status kesehatan pasien, merumuskan masalah yang dicapai, menentukan intervensi dan mengevaluasi ilmu dan hasil asuhan yang dilakukan terhadap pasien.
BAB II
KARAKTERISTIK
· Teori keperawatan mengidentifikasikan dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan, seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat sakit, keperawatan, dan konsep lingkungan.
· Teori keperawatan harus bersifat imlah, artinya teori keperawatan digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
· Teori Keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya teori keperawatan dapat digunaklana pada masalah sederhana maupun masalah kesehatan yang komplek sesuai dengan situasi praktek keperawatan.
· Teori keperawatan berperan dalam rangka memperkaya body Knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
· Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki praktek keperawatan.
BAB III
KEPERAWATAN DASAR
Keperawatan dasar adalah hal yang penting dalam perawatan manusia yang saling berhubungan. Kita setiap harinya berhubungan dengan sesama kita dan bagaimanapun kita akan juga bertanggung jawab terhadap orang-orang yang berada dalam jaringan lingkungan sosial kita yang relatif kecil itu. Kita sendiri kadang-kadang juga tergantung pada orang lain.
Perawatan dasar sebenarnya bersumber pada “ Tugas dasar ketiga dari kemanusiaan”. Sebagai manusia yang berada bersama dengan manusia lain. Manusia memperoleh pengalaman dalam pengembangan kepribadiannya, justru karena berhubungan dengan orang lain. Karena perawatan dari orang lain, manusia dapat berkembang dari seorang bayi menjadi orang dewasa.
Perawatan Dasar yang diberikan orang lain terhadap kita, secara perlahankita pelajari dan mengambil alih untuk kemudian dijadikan perawatan diri. Keterangan selanjutnya dari pengertian “ Perawatan dasar” berasal dari “Prof. Hattinya Veschure” yaitu semua perawatan yang diberrikan dan diterima seseorang dalam batas “ lingkungan sosial yang kecil diman individu tersebut termasuk didalamnya, didasarkan pada keinginan membantusatu sama lain”.
Jadi, syarat perawatan dasar adalah adanya suatu struktur lingkungan sosial yang kecil dan kesediaan untuk melakukan sesuatu bagi mereka.
KARAKTERISTIK KEPERAWATAN DASAR
Kita bertolak dari penjelasan Prof. Hattinya Veschure :
- Perawatan dasar mengarah pada keinginan untuk merawat orang lain. Dalam perawatan dasar terdapat kesediaan untuk membantu atau dibantu, yang berarti bahwa secara prinsip orang bersedia memberi bantuan sebagai umpan balik atas bantuan (Perawatan dasar) yang telah disediakan.
- Orang-orang yang terlibat didalamnya saling mengenal juga hubungan dalam perawatan bukan satu-satunya hubungan yang ada diantara mereka, mengenal masing-masing seperti mengenal sesama anggota keluarga atau bagaikan mengenal sesama anggota perkumpulan hobby dan sebagainya. Perawatan dasar memerlukan jangka waktu yang lebih panjang. Pada perawatan dasar ada kemungkinan bahwa hubungan pribadi ada didalamnya. Ada suatu hubungan emosi yang hangat diantara pribadi yang terlibat.
- Sepanjang manusia ada, selama itu juga masih diperlukan perawatan dasar, untuk itu uorang tidak perlu menjalani suatu pendidikan tertentu. Yang penting disini adalah berusaha ikut membantu menciptakan suatu suasana dimana orang yang bersangkutan merasa aman dan tentram.
BAB IV
SUMBER ILMU KEPERAWATAN
Ilmu keperawatan disadur atau berasal dari berbagai macam buku dan pendapat para ahli dunia keperawatan. Namun yang pertama kali mengemukakan pendapat pengenal keperawatan adalah “Florence Nithingale” yang berkata bahwa : Seseorang menderita sakit apabila itu adalah akibat dari faktor lingkungan.
Demikian pila dengan “ Orlando “. Yang terkenal dengan pendapatnya yaitu : “ Delierate nursing approach “, dan masih banyak pendapat para ahli keperawatan lainnya. Tapi meskipun para ahli tersebut pendapatnya berbeda, namun sesungguhnya pendapat mereka mengenai keperawatan dan ilmu keperawatan adalah sama.
KESIMPULAN
- Suatu pendekatan sistematik untuk mengenal masalah-masalah pasien dan mencari alternatif pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhan pasien.
- Merupakan proses pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan meningkatkan kesehatan pasien sampai ketahap maksimum.
- Merupakan pendekatan ilmiah.
- Terdiri dari empat tahap yaitu : pengkajian, perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi.
- Ilmu keperawatan adalah sintesa dari ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinik, ilmu biomedik, ilmu psikologi dan sosial.
- Ilmu keperawatan adalah berasal dari berbagai macam buku dan berbagai pendapat dari para ahli keperawatan.
- Keperawatan dasar adalah hal yang penting dalam perawatan manusia yang saling berhubungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar